Budaya awal
Pada zaman prasejarah, saran dan pengetahuan disampaikan dari generasi ke generasi selanjutnya dalam bentuk tradisi lisan.
Sebagai contoh, domestikasi jagung untuk pertanian telah berusia
sekitar 9.000 tahun yang lalu di Meksiko selatan, sebelum perkembangan sistem penulisan. Demikian pula, bukti arkeologi menunjukkan perkembangan pengetahuan astronomi pada masyarakat yang pra-buta-huruf.
Perkembangan penulisan memungkinkan pengetahuan untuk disimpan dan
dikomunikasikan lintas generasi dengan ketepatan yang jauh lebih besar.
Dikombinasikan dengan perkembangan pertanian, yang memungkinkan untuk
surplus makanan, menjadi memungkinkan bagi peradaban awal untuk
berkembang, karena lebih banyak waktu yang bisa dicurahkan untuk
pekerjaan-pekerjaan lain selain untuk bertahan hidup.
Banyak peradaban kuno mengumpulkan informasi astronomi secara
sistematis melalui pengamatan yang sederhana. Meskipun mereka tidak
memiliki pengetahuan tentang struktur fisik sebenarnya dari
planet-planet dan bintang-bintang, banyak penjelasan teoretis yang
diajukan. Fakta dasar tentang fisiologi manusia dikenal di beberapa
tempat, dan alkimia dipraktekkan dibeberapa peradaban. Pengamatan yang cukup tentang flora dan fauna makrobiotik juga telah dilakukan.
Sains di Timur Kuno
Informasi lebih lanjut: Astronomi Babilonia, Matematika Babilonia, Pengobatan Babilonia, Astronomi Mesir, Matematika Mesir, dan Pengobatan Mesir.
Sejak awal di Sumeria (sekarang Irak) sekitar 3500 SM, orang Mesopotamia mulai mencoba untuk merekam beberapa pengamatandunia dengan data numerik. Tapi pengamatan dan pengukuran mereka tampaknya dilakukan untuk tujuan selain untuk hukum ilmiah. Sebuah contoh konkret Teorema Pythagoras tercatat, pada awal abad ke-18 SM: Papan huruf-paku
Mesopotamia, Plimton 322 mencatat sejumlah tripel Pythagoras (3,4,5) (5,12,13). ..., berusia 1900 SM, mungkin ribuan tahun sebelum Pythagoras, tetapi formulasi abstrak teorema Pythagoras bukan pada masa itu.
Dalam astronomi Babilonia, catatan pergerakan dari bintang, planet, dan bulan berada dalam ribuan papan tanah liat diciptakan oleh para ahli tulis.
Bahkan saat ini, periode astronomi yang diidentifikasi oleh para
ilmuwan Mesopotamia masih banyak digunakan dalam kalender Barat seperti tahun matahari dan bulan lunar.
Menggunakan data ini mereka mengembangkan metode aritmetika untuk
menghitung panjang perubahan siang hari di sepanjang tahun dan untuk
memprediksi muncul dan hilangnya Bulan dan planet-planet dan gerhana
Matahari dan Bulan.
Hanya beberapa nama astronom yang dikenal, seperti Kidinnu, seorang astronom dan ahli matematika dari Dinasti Chaldea.
Nilai Kiddinu untuk tahun surya digunakan untuk kalender masa sekarang.
Astronomi Babilonia adalah " upaya pertama dan sangat sukses untuk
memberikan deskripsi pengolahan matematis dari fenomena astronomi ".
Menurut sejarawan A. Aaboe, "semua varietas dari astronomi ilmiah, di
dunia Helenistik, di India, dalam Islam, dan di Barat -- jika memang
bukan semua usaha selanjutnya dalam ilmu eksakta -- bergantung pada
astronomi Babilonia dengan cara-cara yang fundamental dan pasti.".
Mesir Kuno membuat kemajuan yang signifikan dalam astronomi, matematika dan pengobatan.Perkembangan geometri adalah hasil dari perkembangan dari pengukuran tanah yang diperlukan untuk melestarikan tata letak dan kepemilikan lahan pertanian, yang selalu kena banjir setiap tahun oleh sungai Nil. Segitiga siku-siku
(3-4-5) dan aturan praktis lainnya digunakan untuk membangun struktur
bujur-sangkar, dan arsitektur pos dan palang Mesir. Mesir juga merupakan
pusat penelitian alkimia untuk kebanyakan lembah sungai Mediterania.
Papirus Edwin Smith adalah salah satu dokumen medis pertama yang sampai sekarang masih ada, dan mungkin dokumen awal yang mencoba untuk mendeskripsikan dan menganalisis otak: hal ini dipandang sebagai awal dari ilmu saraf modern. Namun, saat pengobatan Mesir memiliki beberapa praktek yang efektif, itu bukan berarti tidak adanya praktek yang tidak efektif dan kadang-kadang juga membahayakan. Sejarawan medis percaya bahwa farmakologi Mesir kuno, misalnya, sebagian besar tidak efektif.Namun demikian, orang Mesir kuno menerapkan komponen-komponen berikut untuk pengobatan penyakit: pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, dan prognosis, yang menampilkan paralelisasi yang kuat dengan dasar metode empiris sains dan menurut G. E. R. Lloyd memainkan peran penting dalam pengembangan metodologi ini. Papirus Ebers (sekitar 1550 SM) juga mengandung bukti empirisme tradisional.
Sains di masa Yunani
Dalam Peningg
penyelidikan tentang cara kerja alam semesta terjadi baik dalam
penyelidikan yang ditujukan untuk tujuan praktis seperti membuat
kalender yang dapat digunakan atau menentukan bagaimana cara
menyembuhkan berbagai penyakit dan dalam investigasi abstrak yang
dikenal sebagai filsafat alam. Orang-orang kuno yang dianggap sebagai ilmuan pertama mungkin menganggap diri mereka sebagai filsuf alam, sebagai praktisi dari profesi terampil (misalnya, dokter), atau sebagai pengikut tradisi keagamaan (misalnya, tabib kuil).
Para filsuf Yunani awal, yang dikenal sebagai pra-Sokrates, memberikan jawaban alternatif atas pertanyaan-pertanyaan yang ditemukan dalam mitos-mitos di daerah sekitar mereka: "Bagaimana Kosmos yang teratur tempat di mana kita hidup terbentuk?" Filsuf pra-Sokrates, Thales
(640-546 SM), yang dijuluki "bapak sains", adalah yang pertama
mendalilkan penjelasan non-supranatural untuk fenomena alam, misalnya,
tanah yang mengapung di atas air dan bahwa gempa bumi disebabkan oleh
agitasi dari air yang di atasnya tanah mengapung, bukan oleh dewa
Poseidon. Murid Thales, Pythagoras dari Samos, mendirikan sekolah sekolah Pythagorean, yang melakukan investigasi matematika untuk kepentingan mereka sendiri, dan adalah yang pertama mendalilkan bahwa Bumi berbentuk bulat. Leucippus (abad ke-5 SM) memperkenalkan Atomisme, teori bahwa semua materi terbuat dari unit-unit yang tak terpisahkan dan kekal yang disebut atom. Ini dikembangkan lagi oleh muridnya Democritus.
Selanjutnya, Plato dan Aristoteles menghasilkan diskusi yang sistematis pertama tentang filsafat alam, yang banyak menentukan investigasi selanjutnya tentang alam. Perkembangan dari penalaran deduktif mereka adalah penting dan berguna bagi penyelidikan ilmiah nantinya. Plato mendirikan Akademi platonis pada 387 SM, dengan motonya adalah "Biarkan yang tak paham dalam geometri masuk ke sini", dan ternyata menghasilkan banyak filsuf terkenal. Murid Plato, Aristoteles, memperkenalkan Empirisme dan gagasan bahwa kebenaran universal dapat diturunkan melalui observasi dan induksi, sehingga meletakkan dasar-dasar bagi metode ilmiah Aristoteles juga menghasilkan banyak tulisan-tulisan biologis yang empiris secara alami, dengan fokus pada penyebab biologis dan keragaman kehidupan. Dia membuat pengamatan tentang alam yang tak terhitung jumlahnya, terutama kebiasaan dan atribut tumbuhan dan hewan di dunia sekelilingnya, mengklasifikasikan lebih dari 540 spesies hewan, dan membedah setidaknya 50. Tulisan Aristoteles sangat mempengaruhi pelajar-pelajar Islam dan Eropa selanjutnya, meskipun mereka akhirnya digantikan dengan Revolusi Ilmiah.
sekian dari saya, semoga bermanfaat. salam satu Blogger.